Selasa, 25 Oktober 2011

Tanggapan Metodologi pendidikan Sejarah


METODOLOGI PENELITIAN SEJARAH
Bab VI
Masalah Otentisitas atau Kritik Extern


Masalah Otentisitas atau Kritik Extern
Masalah otentitas  jarang dihadapi oleh ahli sosiologi, psikologi atau antropologi, yang pada umumnya mempunyai suatu subyek hidup dibawah pandangan matanya, yang dapat dilihat pada waktu ia menyusun otobiografinya dan dapat menginterogasinya mengenai hal-hal yang menimbulkan kesangsian. Hal itu disebabkan karena biasanyaseorang editor yang terdidik telah melaksanakan tugas otentikasi

Dokumen yang palsu atau menyesatkan
            Dokumen sejarah dipalsu karena beberapa sebab,yang terkandang mereka pergunakan untuk mendukung suatu claim yang palsu.Contoh yang terkenal adalah donasi konstantinus yang pernah dipetik untuk mendukung teori bahwa para paus mempunyai claim territorial yang luas dibarat.Kadang –kadang pemalsuan didorong oleh motif yang tidak sebegitu mengejar keuntungan,yang terutama menjadi motif dari pembuatan “The protocols of the elders of zion”,suatu dokumen yabg berpretensi yang mengungkap suatu komplotan yahudi yang nekat menguasai dunia adalah propaganda politik.Kadang-kadang dokumen yang sejati sekali dimasukan untuk menyesatkan orang-orang sejaman tertentu dan karenanya telah menyesatkan sejarawan-sejarawan pada masa sesudahnya.Dengan demikian mungkin bagi kita untuk bersikap selalu skeptic mengenai sebuah dokumen yang boleh jadi sejati,meskipun bukan yang kita duga.
            Sekali-sekali misrepresentasi mengenai sifat daripada karya-karya tercetak,merupakan akibat dari pada permainan editor. Kini masih menjadi bahan perdebatan,mana diantara sekian banyaknya karangan yang diangkat hasil karya Kardinal Richelieu dalam kenyataannya memang ditulis dan dinamakan Memories de jean
            Situasi dari pada pemalsuan atau mispresentasi dari pada dokuen sejarah mungkin sering mengandung informasi politik,budaya,dan biografis yang penting,tapi tak mengenai peristiwa atau peristiwa yang sama,andaikata dokumen itu sejati.

Ujian bagi otentisitas
            untuk membedakan satu tipuan atau suatu misrepresentasi dari sebuah dokumen sejati,sejarawan harus menggunakan ujian atau tes yang juga biasa digunakan dalam penelitian polisi atau kehakiman.Setelah menerka sebaikanya tanggal dari pada dokumen,ia menyelidiki materi untuk mengetahui apakah tidak anakronistis.setelah menerka sebaiknya pengarang dari pada dokumen berusaha melakukan identifikasiterhadap tulisan tangan,tanda tangan,materai,jenis huruf,atau watermark. Untuk beberapa periode di dalam sejarah, ahli-ahli yang mempergunakan teknik yang dikenal dengan sebutan paleografi dan diplomatic pertama kali oleh Mabilon. Pada abad ke-17.Referensi anakronis pada peristiwa (terlalu awal,terlalu akhir,jauh) atau penanggalan dokumun pada suatu waktu tatkala penganrang tidak mngkin hadir pada tempat yang dituju dapat membuka kedok kepalsuan, kandang-kadang pemalsu  yang mengikuti sumber-sumber sajarah yang baik. secara terlalu cermat sehingga produknya menjadi suatu kopi yang terlalu menyolok pada bagian-bagian tertentu atau apabila dengan jalan penyaduran dan penambahan yang pandai ia cukup lihai untuk menghindarkan pemergokan secara itu, ia akan terbuka kedoknya oleh adanya dalam perteleaan yang dibuatnya segi-segi kecil dan detail yang tidal dikenal. Tetapi biasanya, jika sesuatu dokumen tersimpan di suatu tempat dimana ia memang sepatutnya disimpan, misalnya saja di arsip keluarga, atau di antara surat-surat sebuah kantor niaga atau kantor pengacara, atau di dalam rekaman-rekaman kantor pemerintah (tetapi bukannya hanya karena di dalam sebuah peroustakaan atau di dalam koleksi otograf seorang amatir).

Dokumen-dokumen yang cacat
            Sebuah dokumen dalam keseluruhannya atau untuk sebagian besarnya merupakan hasil daripada suatu usaha sengaja untuk menipu, mungkin sering sukar menilainya taoi kadang-kadang tidak begitu menimbulkan kesukaran seperti sebuah dokumen yang tidak otentik hanya untuk sebagian kecil saja. Karena bagian-bagian seperti itu biasanya tidak disebababkan oleh pengasuhan dengan sengaja, melainkan merupakan akibat daripada kesalahan yang tidak disengaja. Dokumen- dokumen yang cacat karena :
  Sering dipalsukan
  Penggandaan terhadap dokumen asli
  Penurunan dokumen yang tidak hati-hati
  SEHINGGA, sejarawan HARUS melakukan Tes Keakuratan yang biasa dilakukan para ahli Filologi yang disebut dengan KRITIK TEKS

Restorasi Teks
            Teknik ini ruwet tettapi dapat dilukiskan secara singkat. Tugas yang pertma adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya kopi daripada teks yang diragukan sejauh dapat dihasilkan oleh pencarian yang rajin. Apabila kopi terdekat dengan yang asli dalam setiap keluarga telah ditemukan, suatu perbandingan daripada semua kopi ayah itu biasanya akan menunjukkan dan bagian-bagian terdapat di dalam beberapa kopi, tetapi tidak dapat di dalam yang lain.
            Dengan metode yang sama kita bahkan dapat menerpa isi, setidak-tidaknya sebagian dari isi sebuah manuskrip “ayah”, meskipun tidak terdapat suatu kopi lengkap darinya.
Cara dari restorasi teks adalah :
  Mengumpulkan sebanyak-banyaknya turunan-turunan teks yang dianggap meragukan.
  Membandingkan antar turunan satu sama lain
  Mengidentifikasi kesalahan yang mungkin ada
  Merumuskan hipotesis yang seakurat mungkin terhadap isi dari turunan-turunan teks tersebut

Ilmu Bantu Sejarah
  Genealogi
  Numismatik
  Ilmu heraldik
  Bibliografi
  Lexikografi
  Egyptologi
  Papirologi
  Assiriologi
  Kritik Injil
  Filologi
  Epigrafi klasik
  Paleografi
  Sfragistik/ sigillografi

Kronologi Sebagai Ilmu Bantu
Studi kronologi bagi sejarawan memudahkan pemecahan dari pada masalah pengukuran waktu. Ahli kronologi menerangkan berbagai tarikh, atau system penanggalan yang telah dipakai di berbagai tempat dan pada berbagai waktu dan memungkinkan kita untuk menterjemahkan penanggalan dari satu tarikh kepada yang lain. Kronologi Sebagai Ilmu Bantu digunakan untuk memudahkan pemecahan masalah pengukuran waktu. Dengan cara menerangkan sistem tarikh secara cermat

Penyimpangan diantara sumber-sumber
Pada penyimpangan diantara sumber-sumber banyak dijumpai pada Kopian atau turunan-turunan Dokumen atau manuskrip yang sama tapi tidak identik. Sejarawan HARUS mencoba selayaknya sebagai ahli filologi

Masalah arti sematik
Imperialis pada era 1885 mempunyai arti yang lebih baik daripada pada era 1950 an dan pada era sekarang kata demokrasi berubah artinya jika melihat pada daerah timur dan barat daripada sungai oder. Perubahan-perubahan arti semacam inilah akan mengalami salah pengertian yang mendalam mengenai perkembangan-perkembangan sejarah yang penting jika kita tidak menyadarinya. Masalah semantik meliputi penggunaan semua pengetahuan yang di miliki oleh para sejarawan mengenai periode dan saksi. Karena sering kali saksi-saksi terutama yang buta huruf tidak menggunakan kata-kata dalam kamus dan kombinasi yang dibenarkan oleh kamus.
Jika mengetahui bahwa wanita hunian merupakan kenyataan bagi beberapa orang, bahwa campur tangan dewata tidak kurang nyatanya bagi orang lain, bahwa iblis, tuyul dan peri mendiami pelbagai dunia, bahwa milik pribadi keramat untuk beberapa orang dan haram bagi orang lain, bahwa Tuhan menyelamatkan beberapa orang dengan kurnia dan orang lain dengan karya baik, bahwa mukjizat merupakan tanda daripada sifat gampang percaya bagi orang lain, dengan mengetahui pola-pola berfikir semacam itu baik yang kontradiktif maupun suplementer, sejarawan dari setiap periode dapat menangkap nuance-nuance yang juga tidak akan lepas dari perhatiannya. Tugas sejarawan adalah untuk mengerti bukan saja apa arti formil daripada kata-kata sesuatu dokumen melainkan juga apa yang oleh saksi dimaksudkan untuk di sampaikan.

Masalah arti hermeneutik
Apabila kita menjumpai bahasa yang meragu-ragukan, maka akan timbul suatu persoalan tambahan karena kedwiartian( ambiguity) yang mungkin bersifat sengaja ataupun tidak sengaja. Suatu misal apa yang dimaksudkan oleh orang yang menulis kepada seorang pengarang ?.
Masalah hermeneutik menjadi sangat kuat apabila dapat diduga bahwa ada maksud untuk dengan sengaja menutupi arti. Usaha dalam menyembunyikan arti secara sengaja tidak hanya menyangkut masalah kode dan tulisan rahasia serta bahaya memasukkan prasangka seseorang kedalam dokumen melainkan juga menyangkut ketrampilan tertentu dalam menyusun teka-teki/ puzzles dan tipuan kata /word-tricks.

Historical – mindedness
Masalah yang dekat dan berhubungan erat dengan persoalan semantik dan hermeneutik adalah masalah untuk mengerti perilaku pada latar belakang zamannya. Menilai masyarakat-masyarakat yang lebih awal dengan ukuran kode etik yang lebih maju mengharapkan pertimbangan yang seimbang dan tindakan yang normal dalam masa perang, revolusi atau pergolakan. Serta masalah adat, kebiasaan dan toleransi terhadap budaya daerah lain untuk menempatkan orang dan peristiwa pada latarbelakang sejarahnya sendiri, akan mengakibatkan kegagalan pula didalam usaha untuk mengerti dokumen-dokumen yang ditinggalkan dan hampir selalu mengakibatkan timbulnya pertimbangan yang salah mengenai personalitas dan mores daripada latarbelakang itu. Kemampuan untuk menempatkan diri di tempat individu lain dari jaman dan kemampuan untuk menafsirkan dokumen, peristiwa dan personalitas dengan pandangannya, ukurannya dan simpatinya ( tanpa harus mengorbankan ukuran-ukuran kita sendiri ) kadang- kadang disebut historical- mindedness.
Hal itu erat berhubungan dengan proses- proses yang oleh para ahli psikologi disebut empathi dan intuisi. Hal itu menuntut suatu usaha untuk mengendalikan dan mengoreksi suatu keterampilan lain, meskipun sama sifatnya dengan muda dapat bergerak ke arah yang berlawanan yakni kemampuan untuk menafsirkan masa lampau dalam rangka analogi dengan pengalaman kita. Meskipun pertanyaan-pertanyaan sejarawan mengenai periode yang lebih awal maupun yang ia pelajari adalah sedikit banyak cenderung untuk timbul dari masa kininya sendiri, yakni kerangka referensi, ukuran, institusi, situasi, tardisi dan aspirasinya sendiri, namun sebagai sejarawan ia mempunyai kewajiban untuk menjawabnya dari sudut situasi dan “ekologi” subyeknya. Historical-mindedness menuntut dari si penyelidik supaya menanggalkan personalitasnya sendiri dan sejauh mungkin mengambil personalitas subyeknya dalam usaha untuk mengerti bahasa, cita-cita, kepentingan, sikap, kebiasaan, motif, dorongan dan ciri. Hal itu mungkin sulit dilakukan dan sejarawan mungkin jarang sekali berhasil untuk melakukannya secara penuh, tetapi kewajiban itu jelas harus di penuhi jika ia berusaha untuk mengerti dan mempertimbangkan secara tidak memihak tindakan dan personalitas orang lain dan tidak semata-mata mengritiknya. Historical-mindedness kadang-kadang menuntut bahwa sejarawan dapat membela subyeknya secara lebih baik daripada yang mungkin dilakukan sebyek itu sendiri, tanpa harus mempercayainya. Ia harus memasukkan studi-studinya mengenai personalitas sesuatu daripada sifat mengerti, tetapi tidak selalu harus memaafkan, suatu kwalitas yang mungkin diberikan oleh seorang ahli psikiatri kepada studi mengenai seorang pasien. Hal itu termasuk pengertian yang sama dengan pengertian yang dikagumi oleh Acton didalam lukisan watak oleh George Eliot: “Each of them should say that she displayed him in his strength, that she gave rational from to motives he had imperfecty analyzed. That she laid bare features in his character he had never realized.”) jika Morris R Cohen benar maka “To widen our horizon, to make us see other points of view that those to which we are accustomed, is the greatest service that can be rendered by the historian, and this he can do best by concentrating on the special field which he studies to understand”.)



Tanggapan          :
·         Sebelum melakukan penulisan sejarah, para sejarawan seharusnya melakukan pencarian data atau pencarian sumber-sumber yang terkait dengan apa yang hendak di tulis dan melakukan sebuah riset langsung atau penelitian sejarah agar penulis tahu akan apa yang hendak di tulis selain berimajinasi dengan sumber saja, baru itu sejarawan melkukan penulisan sejarah. Jika ada sumber sejarah yang diperoleh datanya telah AUS atau Tulisannya kurang jelas, maka para sejarawan tidak perlu menambahi kata yang telah hilang tersebut,biarlah tulisan tersebut apa adanya, agar para sejarawan selanjutnya tidaklah tersesat dalam pembelajaran sejarah.
·         Banyak terjadi ketdakuntungan yang diperoleh, jika penulisan sejarah tersebut dipalsukan dan hanya ingi dikomersialkan saja penulisannya tersebut, karena dapat menyebabkan orang yang ingin belajar sejarah keliru dengan apa yang di bacanya tersebut.
·         Seoran penulis diharapkan teliti dalam penulisan dan pencarian data tersebut, agar apa yang ditulisnya ada banyak manfaatnya dan dapat memahami dan menghargai hasil dari nilai-nilai leluhur yang ditinggalkannya.
·         Fakta tidak identic dengan peristiwa atau kejadian, karena peristiwa atau kejadian mustahil digambarkan secara utuh dalam bentuk apapun itu. Tugas dari seorang sejarawan adalah memberintakan bentuk atau sebuah tulisan kepada masa lalu, agar roman muka masa lalu kurang-lebih jelas terpampang dan dapat dipelajari.
·         Sumber bahan masukan sangat beraneka, dan perhubungannya tersebut sangat sukar, bias terjadi kelainan data, misalnya tentang jamnya, hari, tanggal, lokasi kejadian, pihak yang terlibat, masalah, dsb. Oleh sebab itu diperlukan sebuah ketelitian dalam penulisan sejarah, agar dapat ditulis dengan baik dan hasilnya tidak menyimpang dari data yang ada.


By :   Andreas P.

Senin, 24 Oktober 2011


Pada zaman pra-kolonial artinya pada masa zaman kerjaan Majapahit ataupun sebelumnya adalah pada masa ini mengandalkan kekuatan dari angkatan laut lebih dioptimalkan,karena mereka merasa tempat yang disinggahi adalah sebuah Negara kepulauan Atau biasa kita sebut sebagai Negara Maritim. Semenjak adanya kolonialisme dan munculnya kerajaan Mataram yang mengingkari akan bangsa ini bahwasanya sebagai Negara Maritim atau Archipelago Indonesia. Jawa menjadikan daratan orientasinya sebagai Negara Kontinen-mementingkan angkatan daratnya saja,bukan mementingkan letak Geografis sebenarnya. Motivasi untuk mencintai laut dan bukan daratan saja untuk masa lampau, sekarang, dan yang akan datang. Seharusnya yang berfungsi sebagai Dwi-fungsi hanya angkatan darat (TNI) dan ini berarti Tentara Pendudukan ikut menderita. Indonesia sebagai Negara Kepulauan atau Negara Maritim semestinya lebih dioptimalkan dalam pertahan Angkatan Laut dan udara saja, dan Tentara Daratan pada zaman apapun saja ternyata tidak pernah efektif dalam mempertahankan Negara dari serangan Negara Luar. Ia hanya menjadi sebagai Tiang dari  Status Quo ( Tidak mau berubah atau adanya perubahan, pengennya kayak sekarang saja,mereka sudah puas dengan apa yang di punynya sekarang aja atau puas dengan keadaan sekarang, atau bias disebut juga dengan untuk mempertahankan yang sekarang,dan bias digunakan untuk kebaikan ataupun kejahatan!!!!!).

Sabtu, 22 Oktober 2011

Optimalisasi Fungsi Otak dalam Kreativitas Berpikir dan berimajinasi


Law of Attaction

Law of attraction sebuah teori yang dirangkum dari buku yang berjudul secret karangan Rhonda Byrne, dalam buku yang menjadi best seller tersebut dikatakan  jika berfikiran baik maka pikiran itu akan memancar keseluruh alam semesta dan kembali lagi kepada kita dalam bentuk kenyataan, begitu pula ketika mengeluh akan hidup kita dan menyatakan tidak, maka pengaruh negatip akan menarik kearah kita, itu lah yang disebut  hukum gaya tarik, ketika kita berpikiran positif maka yang positif akan mempengaruhi kehidupan kita. Kekuatan berfikir mempengaruhi alam semesta. Secara ilmiah pikiran positif mempunyai kehebatan yang luar biasa, kita harus menikmati hidup dan pikiran kita, kita pencipta pikiran kita sendiri, kita hidup didunia ini semua yang ada yang disekeliling kita, bahwa kita menarik apapun yang ada dipikiran kita, pikiran mempengaruhi emosi kita, ada perasaan negatip seperti marah, cemburu, dendam , kebencian,  ini disebut getaran yang negatif, apa yang kita pikirkan itu yang akan berbalik kekita, kita kan mendapatkan apa yang kita rasakan. Gaya berfikir kita mempengaruhi orang lain dan sekitar kita, alam semesta bereaksi dengan pikiran kita, apa yang kita pikirkan dan yang kita rasakan, Winston Churchill (1874-1965) mengatakan  anda menciptakan alam semesta sendiri sepanjang perjalanan hidup anda, “ you create your own universe as you go along .
Pada saat kita merasakan kesedihan, putarkan sebuah lagu yang indah, maka kita  akan mulai merasa lebih baik, kita melihat anak kita tau hewan peliharaan kita, kita akan merasa senang, hidup ini sangat luar biasa.
 Bayangkan cerita aladin , ketika dia menggosok lampu ajaibnya ada 3 keinginan tapi keinginan itu tidak terbatas, alam semesta adalah jin Jiny dan jin Jiny selalu mengatakan your are wish is my comend, , alam semesta bereaksi dengan alam pukiran kita.
Bagaimana proses gaya tarik ini bertama ketika kita mengingikan sesuatu kita akan :(1 ). ask. Ketika bertanya apa yang kita inginkan , misalnya seorang anak kecil berumur 6 tahun ingin mempunyai sepeda; (2) unswer, alamsemsta mulai mengatur diri kita terhadap apa yang kita inginkan, anda tidak perlu tahu bagaimana alam semsta ini berekaksi , alam semsta menjawab, (3) menerima, bila itu tidak terlaksana maka  kita menyadari keinginannkan, kita wujudkan sedikit-sedikit apa yang kita inginkan, seperti cerita anak kecil tadi , dia dapat menggambar sebuah sepeda dan menggambar dia menaiki sepeda tersebut, dan suatu hari orang tua atau kakeknya mengetahui, dan terjadilah apa yang diinginkannya,  karena fansasi itu akan berubah jadi kenyataan .
 Jangan mengatakan aku ingin ini, tapi merasakan tidak bisa., kita harus langsung bereaksi dengan kecepatan , kita harus memperhatikan apa yang kita inginkan, contohnya kita seperti kita naik mobil dalam malam yang , dengan jarak pandang hanya 6 meter dari lampu mobil , dan itulah kehidupan, kita berjalan sedikit-demi sedikit menggapai tujuan kita, dan semua rahasia kehidupan terbuka sedikit demi sedikit didepan kita sebagai sesuatu yang kita sendiri akan tercengang mendapatkannya…
Jangan menduga-duga, bertindaklah, itu tugas kita, , anda akan menarik yang anda inginkan, berilah perhatian yang penuh pada yang anda inginkan,  anda mulai perlahan-lahan  dari yang tidak ada, dengan cara yang tidak ada menjadi sesuatu yang ada
Dr. Luther Martin King Jr. mengatakan Take the first step in faith, you don't have to see the whole staircase , just take the first step, ambilah langkah pertama dengan penuh keyakitan , anda tidak harus melihat semua anak tangga cukup langkah di anak tangga pertama.
Kapan dapat terwujud, berkaitan dengan hubungan keselarasan kita dengan alam semesta.. bagaimana kita menaru nya, bayangkan tempat yang anda inginkan dan anda akan mendapatkannya,  banyak orang yang merasa terpenjara dalam dirinya, karena kita terus berfikir itu terus menerus, kita memikitkan itu hukum daya tarik bekerja, kebanyakan ,kita mendapatkan yang kita pikirkan.
Budha mengatakan, all that we are is the result of what we have thought , kita adalah hasil dari apa yang kita pikirkan.
DR. Joe Vitale MSC. D (metaphysician) Powerful processes : 1 gratitude (mulai dengan membuat daftar hal-hal yang anda syukuri. Menghargai  dan bersyukur akan menarik hal hal yang baik bagi dirikan, focus pada hal yang kita hargai dari pada diri kita. Jangan berfikir terhadap yang tidak kita miliki , tapi yang kita punya,  2. visualize (processes membayangkan dalam pikiran. Dr Denus Wattley Ph.D Psychologist. Mengadakan penelitian seorang atlit di suruh membayangkan dia sedang berlari . dengan visulisasi sama ketika mereka bertanding, didapatkan otot-otot mereka bereaksi sama dengan ketika mereka berlari, hal ini karena otak tidak dapat membedakan apakah ini dilakukan secara khayal atau secara real.

Latihan  Otak Dengan Optimalisasi Fungsi dengan Metode Fritx’s Brain

            TIM POWER BRAIN INDONESIA mengeluarkan buku bagaimana kita dapat melatih otak kita mininal 10 menit dalam sehari selama 30 hari dengan metode Frits”Brain,(2005), antara lain dibab ini akan disebutkan beberapa latihan, yang dilakukan tiap hari.

Latihan mengolah otak
Hari 1
Latihan asosiasi persamaan
Buatlah asosiasi persamaan dari kata-kata : tiang listrik – ban mobil, (karena keduanya memiliki elemen logam), petunjuk: umur 5 -10 tahun : cukup menjawab 8 jawaban , umur 10 – 15 tahun : cukup dengan 10 jawaban, diatas > 15 tahun , cukup dengan 12 jawaban
Hari 2
Latihan Asosiasi perbedaan, contoh kata-kata: laki-laki , perempuan, pentunjuk sama seperti diatas.
Hari 3
Daya Ingat, hafalkan kata-kata dibawah ini , menghafal 5 menit (umur >15 tahun , 3 menit)  daftar kata-kata seperti meja, pintu, televisi, pensil. Garpu, lagu , buku, baru, rakus, cuka. Petunjuk, umur 5-10 tahun cukup ingat 6 kata, 10- 15 tahun cukup 10 kata,> 15 tahun mengingat 10 kata dalam waktu 3 menit.
Hari 4
Kecerdasan musikal, dengarkan 2 lagu klasikm tulis kesannya terhadap lagu tersebut dalam kalimat panjang tidak lebih dari 5 kata. Contohnya, keduanya sangat menggugah perasaanku.
Hari  5
Keseimbangan otak kiri dan kanan, buatlah gambar seperti contoh berikut dengan ketentuan : - bagi yang biasa menggunakan tangan kanan untuk kegiatan ini gunakan tangan kiri, begitu juga sebaliknya, apabila selesai menggambar dengan ketentuan diatas gambar lagi dengan ke dua tangan diatas


Hari 6
Koordinasi dan Kecerdasan Kinestetik, untuk melatih koordinasi, lemparkan sehelai kertas yang telah diremas-remas kedalam keranjang sampah dengan jarak 3 meter, tingkatkan atau kurangi jarak untuk menyesuaikan tinggkat kesulitan, Petunjuk, umur 5-10 tahun , jarak kuran gdari 2 meter, umur 10 – 15 tahun , jarak kurang dari 3 meter, umur diatas 15 tahn , jarak keranjang 4 meter.
Hari 7
Kecerdasan Inter dan Intra personal, tuliskan /sebutkan 5 orang nama teman-teman and a beserta sifat-sifat baik mereka.
Hari 8
Asosiasi persamaan, buatkan asosiasi persamaan antara kata-kata : globe (bola dunia) , kue donat. petunjuk: umur 5 -10 tahun : cukup menjawab 8 jawaban , umur 10 – 15 tahun : cukup dengan 10 jawaban, diatas > 15 tahun , cukup dengan 12 jawaban
Hari 9
Asosiasi perbedaan, buatlah asosiasi ini dengan kata-kata, garpu, sendok, Pentunjuk sama seperti diatas.
Hari 10
Daya ingat, sama seperti petunjuk diatas, hari ke-3, tapi menggunakan gambar.
Hari 11
Kecerdasan musikal dan kecerdasan logis matematika, dengan mendengar lagu klasik (khususnya mozart), saat mendengar lagu, lakukan pengurangan didalam pikiran anda contoh 100-7=93, 93-7=86, sampai tidak dapat dikurangi lagi, kemudian tulis kesan anda dengan 5 kata.
Latihan ini akan berulang dilakukan sampai 30 hari
TEORI LATIHAN
  1. Asosiasi persamaan dan perbedaan ditujukan untuk meningkatkan fungsi kreativitas otak dan kecerdasan verbal, fungsi ini penting dilatih tiap hari, sehingga otak selalu berfikir, jawaban yang lucu juga tidak dilarang selama masih ada logikanya. Jangan takut berimajinasi.
  2. Daya Ingat, merupakan hal yang penting bagi semua orang, bahkan keluhan dari kebanyakan  adalah masalah daya ingat yang menurun, latihan ini akan menguji daya ingat terbaru/recent memory. Kemampuan daya ingat ditentukan antara lain bagaimana kita menyimpanm bagaimana, otak memanggil kembalim fakto atensi, konsentrasi.
  3. Koordinasi merupakan salah satu fungsi oleh otak kecil, dengan latihan ini secara tidak langsung kita, menstimulasi otak kecil.
  4. Stereognosis, merupakan kemampuan mengenal bentuk benda melalui perabaan. Dan kemampuan ini tiap orang berbeda
  5. Fungsi keseimbangan, dipertahankan dengan 3 komponen : yaitu indera penglihatan dan organ keseimbangan baik secara statis maupun dinamism yang keduannya terletak di dalam telingan dan diteruskan ke syaraf kepala vestbulocochlearis
  6. Kecerdasan musikan, musik dianggap bahan asupan bagi otak kita bila tidak di penuhi maka aspek bermusik otak kita tidak akan berkembang. Musik dapat mempengaruhi mood,  sehingga menjadi tenang, perasaan menjadi damai.
  7. Keseimbangan otak kiri dan kanan, aspek musik terletak di otak kanan, aspek kata-kata di otak kiri,


Macam-macam kecerdasan
  1. Kecerdasan Verbal merupakan salah satu bagian dari multi kecerdasan yang disebutkan oleh Gardner, orang yang memiliki kecerdasan verbal yang tinggi tidak saja mampu mengolah kata-kata dengan efektif tapi  juga mampu menginterprestasikan sesuatu yang tersurat dengan baik.
  2. Kecerdasan Intrapersonal, memahami diri sendiri , mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri, dia tidak akan mau melakukan sesuatu diluar batas kemapuannya. Kesuksesan juga ditentukan oleh bagaimana kita mengenal diri sendiri;
  3. Kecerdasan Interpersonal, merupakan suatu kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain, kesuksesan berawal dari langkah tersebut.
  4. Kecerdasan naturalis, kecerdasan ini memberikan kemampuan kita mengenali segala macam benda yang mati dan hidup. Guna mencapai tujuan dan kesuksesan kita. Contohnya yang sederhana , film Mc Giver , seorang yang dapat menggunakan alat sekitar yang sederhana untuk memcari jalan menyelamatkan diri.
  5. Kecerdasan Spasial , kemampuan menentukan arah dan posisi merupakan bakat yang diusung oleh orang-orang dengan kecerdasan spasial yang baik. Bila tidak di latih, kita siap-siap nyasar saat membawa kendaraan dan tidak dapat mengambil keputusan berdasarkan logika.
  6. Kecerdasan Ekstensial, bahwa kecerdasan ini bahwa ia memberikan kita kemampuan untuk selalu menghargai apa yang ada dan apa yang menimpa kita agar dapat kita olah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
  7. Kecerdasan logis Matematis, kecerdasan ini paling sering diukur dalam tes IQ, bila kecerdasan ini tinggi, dia akan sanggup menggunakan akal dan logika dalam memecahkan masalah. Walaupun demikian kita tidak boleh memberi kesimpulan seseorang bodoh hanya karena faktor IQ saja.
  8. kecerdasan Kinestetik, kecerdasan ini terdiri dari olah tubuh, olah raga, bila kita ingin sehar maka dengan olah raga dan pola hidup yang seimbang maka kita dapat lebih sehat
sehat untuk mencerdaskan otak
1.Makan multivitamin,
2.Makan vitamin anti oksidan
3.Makanlah makanan yang mengadung anti oksidan dengan kadar yang tinggi
.4.Minum Teh
5. Hindari Lemak yang buruk
6. Ambilah minyak ikan yang mengandung OMEGA 3
7. Hati-hati dengan gula dan karbohidrat
8. Batasi Kalori dan turunkan berat badan,
9. Hindari stress, dan berolah raga
10.Hindari rokok

Daftar Pustaka

Price, Wilson ,Anatomi dan Fisiologi system saraf ,  Penerbit EGC, Jakarta 2006
Microsoft ® Encarta ® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation. All rights reserved.

Rhonda Byrne, www. Thesecret.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
www.medem.com

Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning.Kaifa, 2005
TIM POWER BRAIN INDONESIA, Latihan Otak.Nuansa, 2005
Taufik Pasiak, Manajemen kecerdasan, mizan, 2006

Latihan otak: Optimalisasi Fungsi,10 menit dalam sehari selama 30 hari dengan metode Fritz’ Brain