Howard F. Fehr
KOMUNIKASI PEMIKIRAN KEILMUAN
DALAM
KOMUNIKASI pemikiran keilmuan, matematika memainkan dua peranan, yakni sebagai
Raja dan Pelayan Ilmu. Sebagai Raja, matematika merupakan bentuk logika paling
tinggi yang pernah diciptakan oleh pemikiran manusia. Sebagai pelayan,
matematika menyediakan bagi ilmu-ilmu yang lainnya , bukan saja sistem
logikanya tetapi juga model matematika dari berbagai segi kegiatan keilmuan.
Dapat disimpulkan bahwa matematika adalah alat utama dalam komunikasi pemikiran
keilmuan.
Beberapa
sifat yang penting memungkinkan matematika memegang peranan sangat penting
dalam proses kegiatan keilmuan. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
1. Matematika
berhubungan dengan pernyataan yang berupa dalil dan konsekuensinyadi mana
pengujian kebenaran secara matematis akan dapat diterima oleh tiap orang yang
rasional.
2. Matematika
tidak tergantung pada perubahan ruang dan waktu.
3. Matematika
bersifat eksak dalam semua yang dekerjakan meski dia menggunakan data yang
tidak eksak (merupakan perkiraan)
4. Matematika
adalah logika deduktif.
Beberapa
Peranan Matematika dalam Pemikiran Keilmuan
Ilmu
adalah usaha untuk menyusun lambang dan sistematika dari abstraksi yang dituangkan
dari pengalaman. Dalam matematika dan fisika, hanya dengan menggunakan beberapa
lambang saja, sejumlah besar pengetahuan dapat dikomunikasikan secara tepat dan
sejumlah pengetahuan baru dapat diramalkan. Berdasarkan karakteristik dari
bidang-bidang keilmuan maka dapat diterapkan struktur yang berbeda-beda.
Sebagai pelayan, matematika
kadang-kadang disebut sebagai matematika terapan. Dalam kaidah ini, matematika
dapat meilih kaidah-kaidah yang dimilikinya dan mempergunakan kumpulan tersebut
untuk membangun sebuah model dari gejala keilmuan yang sedang kita amati.
Sebagai
raja, matematika adalah bentuk dari cara berpikir deduktif yang memperlakukan
obyek pemikiran secara abstrak. Matematika merupakan bentuk komunikasi yang
hampir mendekati kesempurnaan dari segenap bentuk komunikasi yang ada.
Unsur-Unsur
Komunikasi Keilmuan
Unsur-unsur yang
terlibat dalam komunikasi keilmuan, seperti juga unsur dari kebanyakan bentuk
komunikasi lainnya, adalah lambang (termasuk kata-kata dan tanda-tanda),
definisi, pernyataan dan logika. Analisa singkatdari unsur-unsur ini
menggambarkan kepada kita hakikat masing-masing unsur tersebut.pemikiran dan
komunikasi pemikiran tersebut hanya dapat dilakukan lewat penggunaan
lambang-lambang. Matematika adalah pemikiran. Untuk mengkomunikasikan pemikiran
tersebut matematika telah mengembangkan suatu lambang yang rumit. Tidak semua
lambang adalah kata-kata. Tidak semua tanda-tanda adalah lambang.
Menetapkan
perbedaan antara sebuah tanda dan sebuah lambangadalah perlu dalam rangka
membedakan antara kegiatan dan pemikiran. Tanda adalah bukti tentang adanya sesuatu.
Sedangkan lambang (termasuk kata-kata) tidak memberikan bukti tentang adanya
sesuatu tersebut. Sebuah lambang adalah
nama dari sebuah konsep dalam hubungannya terhadap lambang-lambang lainnya yang
memungkinkan adanya jalan pemikiran yang teratur.
Hal
ini berarti bahwa nama(lambang) dari suatu obyek adalah sebuah kata atau
sekumpulan kata yang dipakai dalam pernyataan untuk menggantikan obyek yang
dimaksudkan. Nama dari sebuah obyek jadi akan berbeda dengan obyeknya. Namun
adanya nama tersebut yang memungkinkan kita untuk menyusun berbagai hubungan
logis dan membangunkan suatu teori komunikasi.
Karena
kebanyakan dari lambang yang dipergunakan adalah berbentuk kata-kata, kiranya
perlu untuk pertama-tama menyelidiki bagaimana caranya kata-kata ini memperoleh
arti. Untuk suatu komunikasi yang tepat, arti dari sebuah “kata” haruslah
bersifat unik dalam ruang lingkup tertentu. Para ilmuwan lalu membuat definisi
agar sebuah kata dapat mempunyai arti tunggal yang dapat diterapkan dalam
berbagai hal. Kiranya untuk sampai pada definisi yangdisetujui sebuah pihak
ternyata bukanlah sesuatu yang mudah. Hal ini disebabkan karena sebuah kata
sering mempunyai arti banyak. Dalam ilmu sebuah kata harus mempunyai arti yang
unik. Demikian juga sebuah kata tidak boleh mempunyai arti yang samar.
Maka
kita sampai pada sebuah kesimpulan yang penting bahwa : Dalam ilmu beberapa kata tidak dapat didefinisikan. Namun hal ini
tidaklah berarti bahwa kata yang tidak didefinisikan itu tidak mempunyai arti
sama sekali. Mereka tetap mempunyai arti namun hanya dalam cara bagaimana
mereka itu dipergunakan. Jadi titik, garis, agregat, arus, dan sebagainya,
dipergunakan dalam ilmu dengan penuh arti namun tanpa didefinisikan.
Lambang-lambang lalu dapat didefinisikan berdasarkan lambang yang telah
didefiniskan atau tidak. Karena kalimat yang mendefiniskan sebuah lambang yang
baru selalu dapat dipakai sebagai pengganti lambang yang didefinisikannya itu
maka jelas bahwa definisi bukanlah suatu keharusan melainkan hanya bersifat
mempermudah.
Tujuan
Komunikasi Keilmuan
Sebelum kita mengkaji unsur-unsur
lain dari komunikasi marilah kita lihat dahulu tujuan komunikasi tersebut.
Terdapat berbagai tujuan dan bentuk bahasa komunikasi mulai dari bahasa
estetik, bahasa sehari-hari, bahasa hukum, sampai bahasa keilmuan.
Di
sini memperlihatkan aspek dari komunikasi, ada dua aspek dari komunikasi : yang
satu estetik dan yang lain besifat mengemukakan kenyataan. Bahasa sebagaialat
kenikmatan , untuk tujuan-tujuan estetik, berfungsi sebagai alat kegiatan
dengan membawa pembaca untuk membangun gambaran yang dapat dinikmati oleh
dirinya sendiri.
Dalam
membaca untuk mendapatkan pengertian si penulis, terdapat tujuan intelektual
dan bukan tujuan eksetik. Dalam komunikasi pemikiran keilmuan maka tujuan
intelektual adalah satu-satunya tujuan yang diinginkan.
Secara
umum komunikasi matematis disusun melalui kalimat yang mengemukakan sesuatu dan
bukan oleh kata-kata yang berdiri sendiri. Jika kalimat-kalimat itu mempunyai
sifat benar atau salah maka kalimat tersebut dinyatakan pernyataan. Ilmu
mempunyai peranan untuk mengenal sebuah pernyataan dan menetapkan apakah
pernyataan itu benar atau salah. Kedua istilah “pernyataan” dan “benar atau
salah” dipakai dalampengertian yang sangat khusus. Pada umunya adalah sukar
untuk menentukan apakah suatu pernyataan itu benar atau salah. Dalam agama dan
etika terdapat penasiran yang berbeda mengenai apa yang di sebut benar atau
salah. Di sini, secara umum, beberapa diktum dianggap sebagai suatu kebenaran
mutlak, diktum yang selalubenar. Kontradiksi terhadappernyataan ini adalah
mutlak salah dan selalu salah.
Dalam
ilmu, benar daan salah merupakan nilai yang bersifat relatif. Pernyataan
hanyalah kita terima atau kitatolak. Ilmu mempelajari hubungan
pernyataan-pernyataan ini kapan dianggap benar, atau kapan dianggap salah, dan
menentapkan secara deduktif apakah suatu hubungan adalah benar atau salah.
Dalam pengertian inilah maka semua ilmu adalah relatif dan sifat kemutlakan
tidak terdapat dalam ilmu. Benar hanyalah merupakan konsistensi yang logis;
sedangkan salah adalah inkonsistensi yang logis.
Komunikasi
keilmuan adalah komunikasi logis. Tiap teori keilmuan adalah suatu sistem
kalimat yang dianggap benar dan biasa disebut hukum atau pernyataan. Dalam
matematika pernyataan-pernyataan ini terpaut satu sama lain dalam keteraturan
yang tertentu dengan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dan disetujui
bersama.
Pemakaian
Logika Simbolis
Bahasa
sehari-hari sering mempergunakan metode Logika. Bahasa lain mengandung variabel
(seperti manusia, berat, dan kekayaan) dan istilah penunjuk jumlah (seperti
beberapa, tiap, semua). Walaupun begitu, bahasa sehari-hari di susun secara
berbeda bila dipergunakan sebagai bahasa keilmuan.
Uraian
yang mendalam tentang kalkulus kalimat (bahasa dasar komunikasi dalam seluruh
bidang matematika) adalah tak mungkin dilakukan dalam karangan yang singkat
ini. Yang mungkin dilakukan hanyalah membahas beberapa dasar unsur komunikasi
dengan berbagai contohnya. Konsep pertama adalah tentang pengingkaran : Dalam melakukan
tes terhadap kebenaran suatu pernyataan, kita membutuhkan adanya kontradiksi.
Kita mendapatkan hal ini lewat menggunakan kata bukan. Dalam bahasa sehari-hari maupun dalam bahasa keilmuan kita
mengatakan bahwa “2 adalah bilangan positif”. Kontradiksi dalam bahasa
sehari-hari diperoleh dengan mengatakan “2 bukan bilangan positif”. Bahasa
keilmuan menuliskan kontradiksi ini sebagai berikut : “bukan 2 adalah bilangan
bulat positif”. Alasan penggunaan ini akan tampak bila lambang-lambang logika
dipergunakan. Dalam logika ilmu suatu pernyataan secara keseluruhannya
dinyatakan dalam sebuah huruf, umpamanya kalimat “p”. Dalam penggunaan kata
sehari-hari, suatu kontradiksi memerlukan suatu pernyataan baru yang dinyatakan
dengan lambang baru pula. Namun dalam komunikasi keilmuan dipergunakan lambang
~ untuk menunjukkan kontradiksi atau pengingkaran. Sebuah pernyataan “~p”
adalah kontradiksi dari pernyataan “p”. Pernyataan apapun juga yang disusun
dalam ilmu, apakah hal itu benar atau salah dalam pengertian logis, dapat
dinyatakan dengan “p” (atau “q” atau “¶”
atau lambang apa saja yang memudahkan kita) dan pengingkaran atau hal itu
adalah “~p”.
Konsep
selanjutnya yang penting adalah penghubung atau produk logis. Hal ini disusun
dengan jalan menghubungkan dua pernyataan dengan menggunakan kata “dan”. Tiap
pernyataan adalah merupakan anggota atau faktor logis dari sebuah produk. Unsur
yang penting dalam komunikasi adalah penetapan kapan suatu penghubung itu benar
atau salah.
Unsur
penting yang ketiga adalah disjungsi (disjunction).
Ini merupakan gabungan dua pernyataan dengan mempergunakan kata “atau”. Tiap
pernyataan merupakan anggota dari sebuah pergantian.
Konsep
keempat, mungkin konsep yang paling asasi dalam komunikasi teori keilmuan
adalah implikasi atau persyaratan. Dalam hal ini menggabungkan dua pernyataan
dengan mempergunakan kata-kata “jika” dan “maka”. Kombinasi seperti ini
dinamakan implikasi atau kalimat bersyarat. Pernyataan yang memakai “jika”
disebut antisenden atau hipotesis dan pernyataan yang memakai “maka” disebut
konsekuensi atau kesimpulan. Dalam ilmu hanya persyaratan material yang
dipergunakan, artinya tak diperlukan adanya hubungan formal antara hipotesis
dan kesimpulan.

Sebagai
penutup kiranya patut dikemukakan bahwa semua yang kita bicarakan di atas tentu
saja tidak mencakup semua teori komunikasi. Namun kiranya contoh yang
dikemukakan di atas dapat memberikan gambaran mengenai komunikasi pemikiran
yang tepattanpa terlibatnya faktor-faktor emosional.
GAMBAR LAMBANG :
Contoh gambar di atas merupakan Contoh dari Lambang-lambang Ambigram yang di mana Lambang Ambigram ini dibalik 360 derajat Tulisan atau gambarnya bacanya sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar